Peran Ibu dalam Menyelamatkan Putra-Putri dari Bahaya Narkoba
Bertepatan dengan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember tahun 2018, kali ini Pertemuan rutin IIP BUMN Jawa Tengah mengusung tema "Peran Ibu dalam Menyelamatkan Putra Putri dari Bahaya Narkoba". Acara ini menggandeng nara sumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) oleh Bapak Susanto, SH., M.M (Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan BNN Jawa Tengah).
Dalam sambutannya, Ketua IIP BUMN Jawa Tengah Ibu Nurmala Irianto Hutagaol menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara dalam hal ini : PT. Jasindo, PT. Garuda Indonesia, PT. Angkasa Pura Solo dan PT. Bank BRI yang telah bersusah payah menyelenggarakan acara rutin tersebut.
Beliau juga menyampaikan ungkapan syukur dan rasa terima kasih kepada nara sumber dari BNN Bapak Susanto, SH.,M.M dan berharap semoga seminar dari BNN dapat memberikan ilmu sebagai bekal yang dapat digunakan untuk menjaga dan melindungi putra putri generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.
Beliau juga menyampaikan beberapa program kerja mendatang yang perlu dipersiapkan dengan baik diantaranya : Rencana Bakti Sosial ke Lombok bersama dengan IIP BUMN Pusat.
Dalam seminarnya, Bapak Susanto, SH., M.M menyampaikan beberapa point penting sebagai berikut :
- Bahwa saat ini di Indonesia permasalahan Narkoba sudah masuk dalam kondisi memprihatinkan, bahkan Presiden Joko Widodo menyebutkan dalam kondisi "darurat"
- Perkembangan Narkoba di Indonesia tidak terlepas dari kondisi Narkoba dunia. Dengan 253 jenis Narkoba yang beredar di Indonesia hanya 2 jenis yang berasal dari Indonesia (Ganja dan Jamur dari kotoran sapi)
- Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil yang cukup mengkhawatirkan, dimana jumlah penyalahgunaan Narkoba mencapai angka 5 juta jiwa dari berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi pangsa pasar yang menjanjikan bagi pemasaran Narkoba dunia
- Dari 6 jenis narkoba yang sudah familiar (ganja, kokain, heroin, extasi, sabu dan putaw) yang mampu terjaring oleh operasi penegak hukum hanya berkisar 5 - 10 % sedangkan sisanya mencapai 90 % beredar dan terserap di pasar Indonesia
- Penyebaran Narkoba tersebut tak lepas dari kondisi geografis Indonesia yang mempunyai garis pantai sangat panjang dan 80 % jalur distribusi Narkoba melalui jalur laut
- Penyalahgunaan terhadap Narkoba akan mengakibatkan kerusakan pada saraf otak, bahkan akan mengalami cacat permanen pada otak sehingga sangat sulit untuk disembuhkan
- Bahwa sindikat Narkoba akan menciptakan rentang pasar yang panjang sehingga tidak menutup kemungkinan para remaja usia sekolah menjadi target mereka, dimana mereka mengedarkan Narkoba dalam berbagai bentuk yang menarik
- Bahwa perdagangan Narkoba merupakan bisnis jahat penghancur masa depan namun sangat menjanjikan kekayaan sehingga memungkinkan oknum penegak hukum terlibat
- Pemberalakuan hukuman mati bagi pengedar Narkoba cukup mengurangi peredaran Narkoba, namun hukuman tersebut diprotes oleh beberapa negara
- Mengingat hal tersebut diatas, maka para orang tua benar benar harus melindungi dan menjaga putra dan putri dari bahaya Narkoba yang sudah berada di "sekitar" kita dengan memberikan pemahaman yang benar dan penjagaan yang ketat terhadap anak anak tentang bahaya laten yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkoba
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab perihal Penjelasan gejala awal pengonsumsi, proses dan cara - cara pengedaran Narkoba di Indonesia
Kegitan diteruskan dengan pembacaan laporan laporan dari seluruh Bidang termasuk penyampaian laporan keuangan oleh Bendahara dan ditutup dengan penyerahan hadiah kepada pemenang "Pemilihan Best Costume"